Quantcast
Channel: makalah penyakit hipertensi – Penyakit Hipertensi
Viewing all articles
Browse latest Browse all 18

Penyakit Hipertensi Paru

$
0
0

Penyakit Hipertensi Paru – Hipertensi paru-paru disebut juga dengan pulmonal. Hipertensi paru-paru merupakan penyakit fatal yang tekanan darah di pembuluh darah arteri pada paru-paru tidak normal. Penyakit hipertensi paru-paru ini sering pula disebut sebagai tekanan darah tinggi pada paru-paru. Penderita hipertensi paru harus terus diupayakan agar tekanan arteri paru normal (30-40 mmHg). Jika sudah di atas 40-60 mmHg harus terus dipantau agar jangan lebih tinggi menjadi 70mmHg atau 90mmHg. Pada hipertensi paru, pembuluh arteri kecil yang menyuplai darah tertekan dan menyebabkan tekanan darah di pembuluh darah meningkat. Karena hal itu sangat sulit bagi darah untuk melewati paru-paru. Jantung harus memompa darah lebih kencang untuk dapat mengurangi tekanan tersebut.

Penyakit Hipertensi Paru

Penyakit Hipertensi Paru

Penyakit Hipertensi Paru

Ada dua jenis hipertensi paru-paru, yaitu penyakit hipertensi paru primer dan hipertensi paru sekunder. Hipertensi paru primer muncul tanpa sebab yang jelas, sedangkan hipertensi paru sekunder karena sebab yang jelas seperti cacat jantung bawaan, penyakit yang berhubungan dengan jaringan, infeksi HIV, penggumpalan darah, pengobatan, dan keracunan.

Di Indonesia konon belum ada data yang jelas menganai penderita hipertensi paru ini. Namun diperkirakan banyak, karena masih kurangnya kesadaran akan hipertensi paru ini dan sulitnya penyakit ini didiagnosis. Kurangnya statistik penyakit hipertensi paru di Indonesia, banyak orang menganggap remeh dan kurang memperhatikan penyakit itu, pada hal jika tidak diobati, harapan hidup penderita hipertensi paru hanya kurang dari tiga tahun saja.

Gejala Penyakit Hipertensi Paru

Gejala dari penyakit hipertensi paru ini sama dengan kondisi penyakit lain, sehingga gejala awal hipertensi paru tidak terdeteksi dari awal hingga lanjut. Dengan demikian, jika kita mengalami susah bernapas atau sesak nafas, cepat lelah dan merasa sakit di dada, sering kali merasa pusing dan kaki mengalami bengkak jangan diremehkan gejala ini dan segeralah perti berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui penyakit apa sebenarnya yang tenaga diderita. Karena gejala-gejala seperti itu kemungkinan si penderita sedang dijangkiti oleh hipertensi paru.

Pada tahap awal sampai tahap lanjut, gejala-gejala tersebut menjadi semakin parah sehingga sedikit banyak menghambat aktivitas hidup dan akhirnya bisa dibiarkan terus kemungkinan bisa menemui ajal.

Banyak penderita seperti halnya seorang penderita yang didiagnosa salah dan penyakit diarahkan pada perut kembung atau penyakit liver, padahal yang diderita adalah hipertensi paru. Oleh karena itu, pengetahuan tentang penyakit hipertensi paru ini perlu disebarkan agar masyarakat makin peduli, bila dirinya atau orang yang terdekat di sekitarnya mengalami gejala-gejala serupa agar tidak salah dalam penanganan lebih lanjut. Jika sudah memberikan perawatan, penanganan, justru bisa melukai orang tubuh lainnya akibatnya kondisi penderita hipertensi paru ini semakin parah, karena tidak tertangani dengan benar. Bahkan masyarakat memandang enteng penyakit ini dan kurang memperhatikannya.

Pemeriksaan Hipertensi Paru

Pemeriksaan yang dilakukan pada penyakit hipertensi paru adalah :

  1. Ekokardiografi
    Ekokardiografi merupakan salah satu bentuk skrining tes noninvasive yaang sangat efektif untuk dilakukan pada pasien yang memang dianggap mengalami penyakit hipertensi paru. Tekanan sistolik arteri paru atau pulmonal ekuivalen dengan tekanan sistolik ventrikel kanan  namun tanpa adanya suatu obstruksi outflow pulmonal. Untuk bisa menilai tekanan sistolik ventrikel kanan dengan menggunakan ekokardiografi maka harus adanya trikuspid regurgitasi (TR).
  2. Eelektrokardiografi
    EKG  atau Elektrokardiografi juga perlu dilakukan untuk pasien yang memang dianggap menderita penyakit hipertensi paru, walaupun memang tidak terjadi dengan lebih spesifik.
  3. Foto thorax
    Gambaran dari foto thoraks dilakukan biasanya untuk menemukan ada atau tidaknya suatu pembesaran pada hilar, bayangan pada arteri pulmonalis dan juga adanya foto thoraks lateral pada pembesaran ventrikel daerah kanan.
  4. Pemeriksaan angiografi
    Kateterisasi jantung adalah salah satu baku emas yang dilakukan dalam memeriksakan atau mendiagnosis penyakit hipertensi paru. Kateterisasi bisa membantu dalam menegakkan diagnosis dengan cara menyingkirkan etiologi yang lain misalnya adalah seperti penyakit jantung kiri dan juga untuk memberikan suatu informasi yang penting untuk sebagai dugaan dari prognostik oleh pasien dengan kasus penyakit hipertensi paru. Kateterisasi jantung yang biasanya dilakukan pada pasien dengan kasus penyakit hipertensi paru yang dilakukan dengan lebih signifikan setelah melakukan pemeriksaan klinis dan juga ekokardiografi, yang paling utama adalah yang direncankakan untuk menentukan pengobatan. Namun hal ini masih terbilang sulit untuk dilakukan yang paling utama adalah untuk pasien yang menderita PGTA dengan kasus penyakit yang memang sudah terminal.

Penanganan yang dilakukan adalah dengan melakukan operasi :

  1. Atrium septostomy
    Jika memang obat sudah tidak bisa mengendalikan hipertensi pulmonal Anda, maka operasi jantung terbuka harus dilakukan sebagai salah satu pilihan. Dan di dalam atrium septostomy, ahli bedah biasanya akan menciptakan suatu celah pada antara ruang kiri dan juga kanan jantung untuk bisa membantu dalam meringankan tekanan di bagian sisi kanan jantung Anda.
  2. Transplantasi
    Untuk beberapa kasus, penanganan yang dilakukan dengan transplantasi paru atau juga jantung paru bisa saja menjadi pilihan, yang paling utama adalah untuk orang yang berusia muda yang dianggap mempunyai masalah dengan penyakit hipertensi pulmonal idiopatik. Resiko yang paling utama terjadi dari setiap jenis transplantasi yang dilakukan adalah salah satunya penolakan pada organ transplantasi dan juga infeksi yang serius.

Penyakit Hipertensi Paru


Viewing all articles
Browse latest Browse all 18